Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengonfirmasikan dampak gempa 5,7 SR yang terjadi subuh tadi, Sabtu (25/7), ke beberapa Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat. Menurut keterangan BPBD, gempa dirasakan sedang hingga kuat di 15 kota di Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan daerah yang turut terdampak oleh gempa adalah Tasikmalaya, Ciamis, Cilacap, Kebumen, Gunung Kidul, Bantul, Prambanan Klaten, Solo, Magelang, Wonogiri, Pacitan dan Ponorogo.
"Gempa terasa kuat sekitar 10 hingga 20 detik terutama di Tasikmalaya, Cilacap, Purbalingga, Kebumen dan Gunung Kidul dengan guncangan yang meliuk-liuk," kata Sutopo kepada CNN Indonesia.
Sebagian warga berhamburan keluar rumah dan berteriak ada gempa. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat gempa tersebut. "BPBD masih melakukan pemantauan di daerah-daerah," ujar Sutopo. Menurut Sutopo, pusat gempa 5,7 SR berada di empat titik, yakni 111 km tenggara Ciamis Jawa Barat, 115 km tenggara Cilacap, 117 km barat daya Kebumen Jawa Tengah, dan 147 km barat daya Yogyakarta.
Pusat gempa tersebut tidak berada di jalur subduksi atau pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia, melainkan di sisi dalam lempeng Eurasia. "Wilayah selatan Pulau Jawa adalah daerah rawan gempa dan tsunami. Aktifnya jalur subduksi tersebut bergerak rata-rata 5-7 cm per tahun ke arah timur laut-Utara," kata Sutopo.
Menurutnya, potensi gempa maksimum di Jawa atau di selatan Jawa sekitar 8,1 hingga 8,2 SR. Dari Selat Sunda hingga Bali sepanjang jalur Jawa, megathrust atau gempa maksimum tersebut baru terjadi di selatan Pangandaran pada 2006 (7,8 SR) dan selatan Banyuwangi pada 1994 (7,8 SR). Gempa di kedua daerah tersebut menghasilkan tsunami dan terjadi dalam kurun waktu 165 tahun terakhir.
"Daerah lainnya tidak ada catatan sejarah gempa besar dan dinyatakan seismic gap," ujar dia. Meski demikian, kata Sutopo, upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana di daerah selatan Jawa harus ditingkatkan terus karena wilayah tersebut memang rawan gempa dan tsunami.