Headlines News :
Home » , , » Lebaran 2014 - Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah

Lebaran 2014 - Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah

Kata Ucapan Lebaran 2014 - Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah
Bulan suci Ramadan sudah memasuki akhir dan umat muslim segera menyongsong perayaan Idul Fitri. Untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H, Kementerian Agama berencana akan menggelar sidang isbat pada Minggu 27 Juli 2014. "Sidang isbat insya Allah akan kita gelar 27 Juli Sore," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai berbuka puasa bersama di kediamannya, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Dengan adanya perbedaan penentuan 1 Ramadan kemarin dengan Muhammadiyah, Lukman berharap agar penentuan 1 Syawal nanti bisa serentak di seluruh Indonesia. "Kita tunggu saja sampai sidang isbat ya. Tapi mudah-mudahan tidak (berbeda)," tambah Lukman.

Sebelumnya, menjelang awal Ramadan lalu, Kemenag tak lagi menyiarkan secara langsung jalannya sidang isbat (penetapan) awal Ramadan 1435 H/2014 M. Termasuk sidang isbat awal Syawal seperti tahun-tahun sebelumnya. Siaran langsung hanya untuk hasil sidangnya saja. Jadi proses jalannya sidang tak dapat dilakukan secara langsung lagi seperti tahun lalu.

Lukman Hakim sebelumnya menginformasikan kementerian yang dipimpinnya siap menggelar sidang isbat. Hanya kemungkinan proses jalannya sidang tahun ini tidak akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi. "Saya kira tidak perlu disiarkan langsung proses jalannya sidang. Cukup hasilnya saja yang disiarkan langsung," katanya. (Liputan6)


Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memprediksi 1 Syawal 1435 Hijriah akan jatuh pada waktu yang sama, sehingga hari raya Idul Fitri 2014 berpotensi sama. "Potensi kebersamaan Idul Fitri itu untuk tahap awal dapat diketahui dari aspek hisab dalam komunitas NU," kata Koordinator Rukyatul Hilal PWNU Jatim HA Sholeh Hayat kepada Antara di Surabaya, Sabtu (26/7/2014).

Menurut dia, ada tujuh hasil hitungan dengan tujuh sistem yang hasilnya mendekati kebersamaan tentang saat terjadinya "ijtimak unnayyi ren" (konjungsi saat matahari dan rembulan bertemu sebagai pertanda astronomi awal lahirnya hilal/sabit). "Kitab Sullamun Nayyiren mencatat bahwa ijtimak terjadi pada pukul 04.45 WIB (pagi hari) dengan irtifak (ketinggian hilal) 6,42 derajat," kata Wakil Ketua PWNU Jatim itu.

Selain itu, Kitab Fathurrouf fil Mannan mencatat bahwa ijtimak terjadi pukul 04.27 WIB dengan irtifak hilal 6,27 derajat, lalu Kitab Irsyadul Murid mencatat bahwa ijtimak pukul 5,43 WIB dengan irtifak hilal 3,28 derajat.

Selanjutnya, Kitab Irsyadul Jadid mencatat bahwa ijtimak terjadi pukul 05.33 WIB dengan irtifak hilal 3,35 derajat, lalu Sistem Ephimeris Hisab Rukyat mencatat bahwa ijtimak terjadi pukul 05.33 WIB dengan irtifak hilal setinggi 3,49 derajat.

Berikutnya, Sistem Ephimeris mencatat bahwa ijtimak terjadi pukul 05.44 WIB dengan irtifak hilal 3,30 derajat, lalu Sistem Accurate Time mencatat bahwa ijtimak sudah imkan rukyat di atas 3 derajat. "Imkan rukyat itu berarti posisi hilal/sabit sangat mungkin dilihat dalam Rukyatul Hilal (melihat sabit secara kasat mata). Jadi, potensi kebersamaan itu sangat besar," katanya.

Namun, walau dari aspek hitungan hisab bahwa hilal sudah dapat dilihat dalam Rukyatul Hilal, nahdliyyin (masyarakat NU) masih memerlukan satu tahap lagi sesuai syariat yakni melakukan Rukyatul Hilal itu. "Untuk Jawa Timur, Rukyatul Hilal akan dilakukan pada 12 lokasi yakni Tanjungkodok, Lamongan; Bukit Condro, Gresik; Pantai Ambet, Pamekasan; Pantai Gebang, Bangkalan; dan Pantai Nambangan, Kenjeran, Surabaya," katanya.

Selain itu, rukyatul hilal juga dilakukan di Pantai Serang, Blitar; Pantai Ngliyep, Malang Selatan; Pantai Gili Ketapang, Probolinggo; Pantai Nyamplong, Jember; Pantai Kalbut, Pasir Putih, Situbondo; Tanjung Awar-Awar, Tuban; dan Pantai Srau, Pacitan. "Walau demikian, keputusan terakhir ada pada Sidang Itsbat Menteri Agama pada Minggu (27/7) pukul 19.30 WIB. Insya-Alllah, rukyat berhasil di antara 61 lokasi se-Indonesia," katanya.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1435 Hijriah jatuh pada 28 Juli 2014 berdasarkan "hisab hakiki wujudul hilal". Berdasarkan hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal tersebut mencatat bahwa ijtimak menjelang Syawal 1435 Hijriah terjadi pada 27 Juli 2014 pukul 05.43.39 WIB atau pagi hari yang berarti sudah terjadi ijtimak, karena ijtimak terjadi sebelum terbenam Matahari. Source : Antara
Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Berita Terbaru - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger