Kasus bully atau bullying sering berakhir tragis. Beberapa korban bully nekat bunuh diri karena tak sanggup mendapat penghinaan dari teman-temannya maupun orang lain. Sebagian besar korban bully yang nekat mengakhiri hidupnya adalah remaja. Mereka tak kuasa menerima penghinaan, intimidasi, dan ancaman dari teman-temannya. Beberapa dari mereka menulis surat mengharukan sebelum bunuh diri.
Kasus bully terbaru yang sangat heboh, terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Siswi cantik bernama Sonya Depari yang mengaku anak jenderal, di-bully habis-habisan di media sosial lantaran mengancam seorang polisi wanita (polwan) saat hendak ditilang karena melakukan konvoi usai melaksanakan ujian nasional (UN) SMA.
Usai kasus Sonya Depari, publik kembali dihebohkan dengan ulah siswi SMA. Kali ini beredar video siswi di Bandung berinisial R bersama seorang temannya sedang asyik merokok dalam kelas. Siswi tersebut diketahui sebagai murid SMA BPI 2, Bandung. Kepala Sekolah BPI 2, Iding Sunardi membenarkan bahwa kedua siswi itu adalah muridnya. Namun pihaknya belum menentukan sanksi untuk siswi R dan T itu.
Keduanya adalah siswi kelas III yang baru saja selesai menjalankan Ujian Nasional. Berdasarkan keterangan Iding, siswi yang berinisial R adalah seorang Disc Jockey alias DJ. "Dia (R) sering ditangani karena kesiangan, dia kerja malam jadi DJ," ujar Iding seperti dilansir dari laman Detik. "Padahal rumahnya dekat ke sekolah jalan kaki."
Iding juga menambahkan jika pihak sekolah sudah jelas melarang siswa merokok di lingkungan sekolah dan pastinya memiliki sanksi tersendiri bagi yang melanggar. Sementara ini, kedua siswi itu terancam tidak lulus UN. "Sanksi terberatnya bisa saja tidak lulus," pungkas Iding.