Pasukan Filipina mengepung lokasi persembunyian sekitar 60 militan bersenjata Abu Sayyaf di Tipo-Tipo, Basilan. Dalam operasi militer sejak Sabtu lalu, pasukan Filipina telah menewaskan 24 militan bersenjata Abu Sayyaf. Juru bicara Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan Jr., mengatakan, serangan militer terus dijalankan di Basilan. Pasukan yang dikerahkan adalah Pasukan Khusus Angkatan Darat, Rangers dan Light Reaction Company (LRC).
Pasukan-pasukan itu, kata Tan, siap untuk menyerang sisa-sisa militan Abu Sayyaf yang bersembunyi di hutan Tipo-Tipo. ”Pasukan kami diposisikan di daerah taktis untuk membatasi ruang manuver dari Abu Sayyaf,” kata Tan, seperti dikutip Philstar, Rabu (13/4/2016). Dia mengatakan militer Filipina juga telah menempatkan pasukan tambahan pada posisi siaga dan siap untuk dikerahkan bila diperlukan. Menurutnya, pasukan Filipina terus memburu sekitar 60 militan Abu Sayyaf yang dipimpin oleh Isnilon Hapilon dan Furuji Indama. ”Ada operasi yang sangat besar yang terjadi untuk mendapatkan sisa-sisa kelompok Abu Sayyaf ini," kata Tan.
Tan membenarkan bahwa Indama berada dalam kondisi kritis setelah terlibat kontak senjata dengan tentara Filipina. Sebelumnya, Indama sempat dilaporkan tewas bersama 24 militan Abu Sayyaf lainnya, namun militer Filipina mengklarifikasi bahwa Indama masih hidup. Indama merupakan orang nomor dua di faksi Abu Sayyaf pimpinan Hapilon. Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), Brigadir Jenderal Restituto Padilla, juga menegaskan bahwa Indama masih hidup meski dalam kondisi kritis. Menurutnya, militer Filipina gencar menyerang lokasi persembunyian Abu Sayyaf dengan artileri.
”Tidak ada keterlibatan signifikan di lapangan kemarin, tapi pasukan darat masih di daerah, terus memberikan tembakan artileri," kata Padilla. Operasi militer Filipina terhadap Abu Sayyaf digencarkan setelah marak penculikan warga asing demi uang tebusan, termasuk 10 warga negara Indonesia (WNI) yang hingga kini belum dibebaskan. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, memastikan 10 WNI tidak berada di lokasi kontak senjata antara militer Filipina dan Abu Sayyaf. - SindoNews