Penyebab tenggelamnya KM Wihan Sejahtera, jurusan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya-Labuhan Bajo, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih belum diketahui penyebab resminya. Namun, dugaan sementara, kapal tersebut tenggelam setelah menabrak karang di perairan Alur Pelayaran Timur Surabaya (APTS) atau di depan Terminal Teluk Lamong Surabaya.
Menurut salah satu penumpang asal Kabupaten Blitar, Bakri, kapal tersebut berangkat sekira pukul 09.00 WIB dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Namun, sekira pukul 10.00 WIB, kapal tersebut berhenti. "Saat itu kami merasakan ada benturan yang mengenai kapal. Sepertinya menabrak batu karang," kata Bakri saat berada di Mako Ditpolair Polda Jatim, Senin (16/11/2015).
Setelah terasa menabrak karang, kapal tersebut miring ke kanan, karena ada yang bocor di bagian lambung kapal. Melihat kondisi ini sejumlah penumpang kapal pun mulai panik. Beruntung kapal patroli dari Direktorat Polisi Air (Ditpolair) melintas dan langsung melakukan evakuasi penumpang kapal. "Saat semuanya panik karena peristiwa ini, kapal patroli Ditpolair Polda Jatim datang untuk mengevakuasi kami," tambahnya.
Informasi yang dihimpun, sekira 200 penumpang sudah dievakuasi dari kapal nahas tersebut. Dalam proses evakuasi, selain kapal dari Ditpolair Polda Jatim juga menggunakan kapal milik SAR Surabaya dan kapal Milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kapal milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab tenggelamnya KM Wihan Sejahtera jurusan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya-Labuhan Bajo, NTT. Dugaan sementara, kapal tersebut tenggelam setelah menabrak karang di perairan Alur Pelayaran Timur Surabaya (APTS) atau di depan Terminal Teluk Lamong Surabaya. Bakri, salah satu penumpang asal Kabupaten Blitar mengungkapkan, kapal tersebut berangkat sekitar pukul 09.00 Wib dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Namun, sekitar pukul 10.00 Wib, kapal tersebut sepertinya terhenti gara-gara menabrak batu karang. "Saat itu kami merasakan ada benturan yang mengenai kapal. Sepertinya menabrak batu karang," kata Bakri saat berada di Mako Ditpolair Polda Jatim, Senin (16/11/2015). Setelah terasa menabrak karang, kapal tersebut miring kekanan karena ada yang bocor di bagian lambung kapal. Melihat kondisi ini sejumlah penumpang kapal pun mulai panik.
Beruntung kapal patroli dari Ditpolair melintas dan langsung melakukan evakuasi penumpang kapal. Sementara informasi yang dihimpun, sekitar 200 penumpang sudah dievakuasi dari Kapal naas tersebut. Dalam proses evakuasi, selain Kapal dari Ditpolair Polda Jatim juga menggunakan Kapal milik SAR Surabaya dan Kapal Milik BNPB dan Kapal milik BPBD Jawa Timur. Sementara lima unit Kapal patroli Ditpolair Polda Jatim berhasil mengevakuasi 14 korban yang terdiri dari 6 perempuan, 2 anak-anak dan 6 laki-laki.