
Sejumlah regu penyelamat sudah dikerahkan dan saat ini masih menjangkau orang-orang yang terperangkap di antara reruntuhan gedung. Berkat upaya tersebut, lebih dari 220 orang dapat diselamatkan. Namun, sebanyak tiga orang meninggal dunia setelah sebuah rumah susun rubuh. Di antara korban meninggal dunia ialah seorang bayi.

Irving Chu yang berada di dalam sebuah hostel di tengah Kota Tainan mengatakan terbangun oleh getaran selama 40 detik. “Getarannya begitu dahsyat. Seluruh kamar bergetar. Kami kemudian berpegangan pada benda-benda sekitar,” ujar Chu. Sedemikian kuat gempa itu, Barry Knapp, seorang warga Inggris yang berada 240 kilometer sebelah utara Kota Tainan, merasakan getaran.

Gempa di Tainan dirasakan warga ibu kota Taiwan, Taipei, yang berjarak 300 kilometer. Sejak itu, ada sejumlah getaran susulan. Bencana gempa beberapa kali terjadi di Taiwan. Pada 1999, gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang berpusat di Taiwan bagian tengah menewaskan lebih dari 2.300 orang.