Teror terjadi di Bamako, Mali. Pasukan Khusus Amerika, Perancis dan Militer Mali bebaskan semua 170 Sandera di Radisson Hotel telah dirilis menyusul langkah terkoordinasi oleh pasukan khusus AS, Perancis dan tentara Mali. Menurut laporan, sekitar pukul 06:20, orang-orang bersenjata menyerbu hotel, menembak secara sporadis.
Jumlah orang bersenjata, dikatakan antara delapan hingg 13, mengambil alih berbagai lantai hotel, di mana awak Air France dikabarkan tinggal menginap. Para pejabat telah menegaskan bahwa hanya tiga penjaga lokal tewas dalam serangan itu. Pada saat mengajukan laporan ini, Pasukan Khusus Angkatan Darat Mali bersama dengan dukungan dari beberapa anggota Pasukan Khusus AS dan Tentara Perancis telah memasuki hotel untuk menyelamatkan para sandera.
Saat ini semua sandera telah dibebaskan oleh pasukan, termasuk 4 warga negara AS. Sekitar 11,00 am kendaraan penuh senjata, amunisi dan rompi antipeluru ditemukan tidak jauh dari Microred, sebuah perusahaan farmasi yang terletak di 100 meter dari Radisson Hotel. Ini juga telah menegaskan bahwa setidaknya tiga dari orang-orang bersenjata yang menduduki Radisson Hotel tewas. Menurut sumber-sumber informasi yang tersedia, beberapa penyerang yang berbahasa Inggris dan serangan telah diklaim oleh AQIM, Al Qaeda di Maghreb.
Orang terkaya Afrika, Alhaji Aliko Dangote, lolos menjadi salah satu 170 sandera bebas dalam drama penyanderaan berlangsung di hotel mewah Radisson Blu Hotel di ibukota Mali, Bamako. Dangote mengatakan di telepon ia telah merencanakan untuk memiliki beberapa pertemuan di sana tetapi berubah rencananya ke lokasi lain di mana ia kemudian bertemu dengan Presiden Mali dan beberapa menterinya kemarin. Setelah itu, ia bertemu dengan Perdana Menteri negara itu di bandara sebelum berangkat ke Dakar, Senegal kemarin malam.