Tim SAR berencana menuju lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air di Gunung Tangok, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, pada Senin (17/08), pukul 06.00 WIT. Kepala Tim SAR Jayapura, Ludiyanto, mengatakan pencarian diutamakan melalui udara karena lokasi jatuhnya pesawat yang berada di kawasan pengunungan.
"Kita akan melakukan pencarian dengan armada udara milik SAR, Trigana, TNI dengan heli dan juga (pesawat) Hercules untuk membawa logistik dan pasukan," jelas Ludiyanto kepada BBC Indonesia. Ludiyanto mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jumlah personil yang akan dilibatkan dalam pencarian pesawat Trigana Air yang jatuh dalam penerbangan dari Bandara Sentani, Jayapura, menuju Oksibil di Pengunungan Bintang Papua.
"Sudah ada sekitar 100 orang dari Angkatan Darat dan kepolisian yang mengerahkan tim Brimob di Oksibil ... kami masih menghitung tim yang akan turun," tambah Ludiyanto. Dia mengatakan upaya pencarian melalui jalur darat masih akan dipertimbangan, karena lokasi tempat jatuhnya pesawat sangat sulit dijangkau dan berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.
'Menabrak gunung' - Dalam keterangan pers di Kementerian Perhubungan Minggu malam (16/08), Dirjen Perhubungan Udara, Suprasetyo, mengatakan berdasarkan keterangan warga, pesawat Trigana Air jatuh setelah menabrak gunung Tangok yang terletak di Kampung Tiga, Distrik Oktabe, Pegunungan Bintang.
Pesawat Trigana Air membawa 49 penumpang dan 5 kru dengan pilot Kapten Hasanudin. Terakhir melakukan kontak dengan menara pengawas lalu lintas udara di Bandara Oksibil pada pukul 14.55. Pada pukul 15.00 menara pengawas berupaya mengontak pesawat tetapi tidak ada jawaban. Menurut jadwal pesawat Trigana Air seharusnya tiba di Bandara Oksibil pada pukul 15.04 WIT. Menurut Tim SAR Jayapura, kecelakaan pesawat beberapa kali terjadi di kawasan Pegunungan Bintang Papua. - bbc