Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) telah melihat ijtimak atau posisi bulan dan bulan berada dalam posisi bujur langit yang sama pada Kamis, (16/7) di seluruh Indonesia. Untuk WIB terjadi pada pukul 08.24, sedangkan WITA pada 09.20 dan WIT pada 10.24. Jika ijtimak sudah terlihat di seluruh Indonesia maka secara hisab, kemungkinan besar satu syawal akan jatuh pada hari jumat (17/7).
Berdasarkan perhitungan tim hisab rukyat Kemenag di pos observasi bulan Pelabuhan Ratu-Sukabumi, sudut elongasi atau jarak busur bulan dari matahari mencapai 5,72 derajat. Sedangkan usia bulan telah mencapai 9 jam, 26 menit, dan 52 detik. Serta tinggi atau irtifa hilal mencapai 3,11 derajat. Berdasarkan kriteria penentuan tanggal satu syawal yang dilakukan Kemenag RI menganut kriteria MABIMS (Menteri-menteri Brunei Darusallam, Indonesia, Malaysia dan Singapura) maka syarat tersebut sudah mencukupi untuk menetapkan esok sebagai tanggal satu syawal.
Pasalnya, kriterianya yaitu tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan-matahari tiga derajat, dan umur hilal minimum delapan jam sudah terpenuhi. Karena itu, berdasarkan fakta pemantauan hilal sebelum sidang isbat, maka kemungkinan besar esok bisa ditetapkan menjadi satu syawal. Tapi hasil akhir masih menunggu keputusan sidang Isbat. Tim Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama memastikan bahwa hilal teramati dari wilayah Indonesia, Kamis (16/7/2015). Selain itu umur hilal pun sudah cukup selama 9 jam 26 menit 52 detik.
Pakar astronomi dari Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Cecep Nuwendaya menuturkan bila hasil pengamatan di Pelabuhan Ratu terlihat hilal dengan ketinggian 3,11 derajat, jarak busur bulan dari matahari 5,27 derajat, umur hilal 9 jam 26 menit 52 detik, dan fraksi iluminasi hilal 0,32 persen.
Dikatakan dia kriteria awal bulan harus memenuhi syarat dimana tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan dan matahari 3 derajat atau umur hilal 8 jam. "Sebenarnya posisi hilal diakui tidak diakui dan itu harus jadi referensi, hilal teramati di wilayah Indonesia," kata Cecep dalam paparannya di Kementerian Agama, Kamis (16/7/2015)
Dengan dasar tersebut maka 1 syawal berdasarkan kajian astronomi jatuh pada Jumat (17/7/2015). Namun paparan tersebut belum bisa diambil kesimpulan. Paparan tersebut akan menjadi pertimbangan yang akan dibawa dalam sidang itsbat yang dilakukan setelah maghrib. Kementerian Agama RI menggelar sidang itsbat dalam rangka menentukan 1 Syawal 1436 Hijriah yang menandakan Hari Raya Idul Fitri sudah tiba.