Menurut Tri, kebakaran berlangsung pukul 02.00 WIB, Senin, 22 Desember 2014. Pasar induk yang terbakar ada di lantai satu, dua, dan tiga. "Bagian yang terparah berada di sisi barat pasar induk. Mereka kebanyakan pedagang kain dan sandal di lantai atas" kata Tri ketika dihubungi, Senin, 22 Desember 2014.
Petugas pemadam kebakaran, kata Tri, harus berjibaku memadamkan api. Karena kesulitan memadamkam, pemerintah Wonosobo juga mendatangkan mobil pemadam dari Kabupaten Banjarnegara dan Temanggung. Percikan api masih ada hingga Senin siang.
Tri menyatakan tak ada korban manusia yang terluka maupun meninggal dalam peristiwa itu. Polisi sudah memasang garis polisi untuk mengantisipasi orang datang ke lokasi kebakaran. Pemerintah Kabupaten Wonosobo saat ini masih menghitung nilai kerugian akibat kebakaran.
Tri mengatakan Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah bertemu perwakilan paguyuban pedagang pasar untuk membicarakan peristiwa itu. Untuk sementara Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyiapkan tempat penampungan sementara di area pasar. Tujuannya supaya pedagang yang menjadi korban kebakaran tetap bisa berjualan.
Bupati Wonosobo Kholiq Arif memberi syarat pedagang tidak boleh mengkaveling tempat penampungan sementara itu. Ini supaya pedagang yang menjadi korban kebakaran bisa mengatur tempat dagangannya dengan tertib. Tempat sementara ini disiapkan selama dalam kondisi darurat hingga akhir Desember tahun ini.
Pasar induk Wonosobo menjadi lokasi yang sering terbakar. Setidaknya kebakaran skala besar terjadi pada tahun 1994, 2004, dan 2014. - Tempo
