Setelah berbicara tentang penderitaannya bulan lalu, Carl bersumpah untuk menurunkan berat badan agar tetap hidup. Ia menambahkan bahwa ia telah 'tersentuh' oleh curahan simpati dan tawaran bantuan yang diterimanya setelah diwawancara beberapa media. Carl mengatakan, ia sangat frustrasi dan ingin mengubah gaya hidupnya setelah diperingatkan oleh dokter bahwa sakit itu akan membunuhnya. "Setiap pendapat profesional atau pengetahuan lainnya akan menjadi besar," katanya seperti dilansir Daily Mail.
Saking beratnya bobot Carl, ia tidak bisa meninggalkan ranjang tidurnya, apalagi untuk pergi berbelanja makanan. Ia pun memesan makanan dan pizza Cina yang dikirim ke pintu rumah. Dia juga mengaku telah menghabiskan 10 poundsterling per hari untuk membeli cokelat, dengan mengandalkan bantuan uang dari negara. Sejak kematian ibunya yang meninggal akibat kanker otak pada tahun 2012, Carl terus mengonsumsi makanan tanpa kendali. Ia mengaku sebagai pecinta makanan.
"Aku hanya sekitar tiga atau empat kali dan tidak ada yang tahu mengapa saya melakukannya. Saya hanya akan makan apa-apa dari lemari," katanya yang berpaling ke makanan tidak sehat untuk mengatasi kesedihannya. Berat badannya pun segera meningkat dua kali lipat 190 kg menjadi 412 kg, yang mengakibatkannya tidak dapat bekerja. Carl menghabiskan beberapa tahun terakhir keluar masuk dari rumah sakit, di mana ia dirawat untuk berbagai penyakit termasuk septicemia.
Bulan lalu, saat ia meminta bantuan untuk menurunkan berat badan, ia bersumpah untuk tidak menjalani operasi lambung yang 'berbahaya'. "Saya tidak ingin operasi lambung, itu berbahaya. Saya ingin bantuan seorang ahli diet dan psikiater untuk membantu menurunkan berat badan saya," katanya.(mac/tribunjabar)
