Dua Versi Hasil Hitungan Cepat Pilpres Luar Negeri - Hari ini beredar dua versi hitungan cepat pemilihan presiden (Pilpres) di luar negeri. Versi pertama pasangan Jokowi-JK menang. Disebut versi pertama, karena hasil hitungan ini pertama kali muncul di media sosial. Versi kedua, pasangan Prabowo-Hatta yang menang. Versi kedua ini muncul belakangan, beberapa jam setelah versi pertama muncul.
Menurut versi pertama, Jokowi-JK menang di beberapa negara, seperti di Arab Saudi Jokowi 75% dan Prabowo 25%. Eropa Jokowi 60% dan Prabowo 40%. Di Amerika Serikat, Jokowi 80% dan Prabowo 20%. Lalu di Australia Jokowi 85% dan Prabowo 15%. Di Timur Tengah, Jokowi 70% dan Prabowo 30%. Lalu di Asia Oceania, Jokowi 65% dan Prabowo 35%. Di Malaysia, Jokowi 85% dan Prabowo 15%. Terakhir di Jepang, Jokowi 60% dan Prabowo 40%.
Beberapa jam kemudian muncul versi lain yakni Prabowo-Hatta menang di luar negeri. Misalnya, di Taiwan Prabowo-Hatta 76% dan Jokowi-JK 24%. Arab Saudi Prabowo-Hatta 46% dan Jokowi-JK 54%. Malaysia Prabowo-Hatta 75% dan Jokowi-JK 25%. Jepang Prabowo-Hatta 77% dan Jokowi-JK 23%. Di Tiongkok Prabowo-Hatta 45% dan Jokowi-JK 55%. Sementara di Yaman Prabowo-Hatta 66% dan Jokowi-JK 34%. Singapura Prabowo-Hatta 52% dan Jokowi-JK 48%.
Kedua pihak pun merespons hasil hitungan cepat. Anggota Tim Sukses Jokowi-JK, Alwi Shihab mengatakan, kalau hitungan cepat itu benar, maka ini bukti bahwa pemilih luar negeri semakin cerdas menilai capres yang dipilihnya. Juga komposisi ini menunjukkan bahwa semua orang yang memilih Jokowi-JK berasal dari semua golongan, baik rakyat kecil maupun kelas menengah ke atas. Buktinya, kata dia, di Malaysia yang merupakan representasi pemilih kelas menengah ke bawah justru memilih Jokowi-JK. Demikian pun di Australia, Eropa, dan Amerika Serikat yang mayoritas kelas menengah ke atas justru memilih Jokowi-JK.
Tidak kalah semangat, Ketua Harian DPP Partai Demokrat (PD) Syarief Hasan pun menggelar jumpa pers, di Jakarta, Sabtu (5/7). "Beberapa negara besar kecuali Arab Saudi, Prabowo-Hatta unggul mutlak. Insya Allah Prabowo-Hatta menang di luar negeri. Info terkini ya begitu Prabowo-Hatta untuk sementara unggul di luar negeri," kata Syarief.
Menurut dia, meraih kemenangan di luar negeri merupakan keniscayaan. "Menang di luar negeri, jadi parameter kemenangan pilpres di tingkat nasional," ujarnya. Sayangnya, Syarief tidak menjelaskan secara rinci dari mana informasi perolehan suara yang bakal dimenangkan Prabowo-Hatta di luar negeri. Syarief juga tidak menjelaskan sumber hitungan cepat atau quick count itu dari mana, siapa yang buat atau lembaga apa.
Ini sangat ironis, kedua pihak saling mengklaim menang di hitungan cepat, tetapi tidak jelas atau tidak tahu sumber informasi itu dari mana, atau lembaga yang membuat hitungan cepat itu apa dan dimana. Namun satu yang menarik, hasil hitungan cepat di Arab Saudi tidak berubah yakni Jokowi-JK yang unggul. Kenapa? Diduga karena informasi pertama yang datang adalah hasil hitungan cepat di Arab Saudi dan negara lainnya belum ada. Karenanya, kedua pihak tidak berani mengubah prosentasi kemenangan tersebut.
Berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 462/Kpts/KPU/Tahun 2014 yang ditandatangani Ketua KPU Husni Kamil Manik, pada 20 Juni 2014, pelaksanaan Pilpres di luar negeri dilaksanakan pada 4-6 Juli 2014 dan penghitungan suara, pada 9 Juli 2014. Pada lampiran Keputusan KPU disebutkan bahwa jadwal pelaksanaan Pilpres 2014 di ibu kota masing-masing perwakilan RI, di antaranya Amman (Yordania) dan Jeddah (Arab Saudi) digelar pada Jumat (4/7).
Sementara itu, pada 5 Juli, Pilpres digelar di Dili (Timor Leste), Hong Kong, Kairo (Mesir), Kuwait City (Kuwait) , Berlin (Jerman ), Canberra (Australia), Cape Town (Afrika Selatan), London (Inggris), Den Haag (Belanda), Kuala Lumpur (Malaysia), dan Kopenhagen (Denmark). Selanjutnya, pada 5 Juli digelar Pilpres 2014 di Ankara (Turki), Baghdad (Irak), Bangkok, dan Abu Dhabi (UEA). Di Beijing, Tiongkok, WNI memberikan suaranya pada 6 Juli. Pada hari yang sama WNI juga memberikan hak suaranya untuk Pipres 2014 di Islamabad (Pakistan), Damaskus (Suriah), dan Madrid (Spanyol). [Suara Pembaruan]