Chappie bukan film berbintang. Wajah kondang yang berseliweran hanya milik Jackman, Patel, dan Weaver. Ia juga hanya satu dari sekian banyak film tentang robot, polisi, dan manusia. Meski begitu, ceritanya tetap menarik.
Sutradara Neill Blomkamp sukses membalut fiksi ilmiah dengan drama nan humanis. Banyaknya konflik yang dihadapi Deon membuat penonton merasa kalut. Ada ancaman dari bos, rekan kerja, diri sendiri, dan gerombolan penjahat.
Namun, kehadiran Chappie sebagai bayi robot seolah menghapus segala kekalutan itu. Gerakan motion picturedan suara imut Sharlto Copley sebagai Chappie, membuat penonton terenyuh. Insting keibuan Yo-Landi, salah satu anggota penjahat, juga membuat penonton perempuan terasa ingin ikut menimang bayi.
Gerak-gerik robot Chappie tampak menggemaskan. Ia menirukan ucapan, gaya berjalan, berbicara sopan, sampai minta dibacakan cerita malam. Chappie terasa sebagai film yang humanis. Blomkamp seakan ingin menyampaikan, siapa pun bisa memiliki perasaan. Tak peduli apakah dia penjahat, atau robot sekali pun. Dan perasaan itulah yang membuat mereka harus dimanusiakan.
Akting Patel dan Jackman mewarnai film itu. Patel yang sukses membintangi Slumdog Millionare, kali ini menjadi sosok geek yang lugu tapi penuh kasih sayang dan gigih.
Sementara Jackman, jangan harapkan ia menjadi pahlawan bak Wolverine. Kali ini ia harus menjadi tokoh antagonis yang menyebalkan. Uniknya, Chappie justru lebih hidup dengan kehadiran tiga anggota gerombolan penjahat, yakni Ninja, Yo-Landi, dan Amerika (Jose Pablo Cantillo). Mereka digambarkan keji namun tetap punya hati.
Meski begitu, secara keseluruhan film Chappie bisa dibilang menghibur. Tingkah polah Chappie benar-benar mengingatkan penonton pada anak kecil. Tak jarang celetukannya membuat seluruh penonton bioskop terguling-guling karena tawa.
Kepolosan Chappie juga merupakan hiburan tersendiri. Selain itu, Chappie juga sarat pelajaran. Film itu cocok ditonton segala usia. Anak-anak mendapat pelajaran soal memegang janji, bagaimana menghindari perbuatan jahat, berbicara sopan, sampai mencintai orang lain.
Sementara orang tua, dapat melihat bagaimana cara mendidik anak dengan baik. Berbohong, apalagi demi kejahatan sangat tidak dianjurkan. Bukan saja anak menjadi tak percaya, itu juga akan menyakiti perasaan mereka yang polos.
Namun, jika ingin mengajak anak ke bioskop menonton Chappie, sebaiknya tetap didampingi karena akan ada heroin, darah, kata-kata kotor, kelicikan, dan beragam senjata tajam. Film Chappie bisa ditonton di bioskop Indonesia mulai hari ini, Rabu (4/3). Di Amerika, film itu baru dijadwalkan rilis 6 Maret 2015.